1. PENDAHULUAN
Alat-alat
berat yang dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil adalah Alat yang digunakan untuk
membantu manusia dalam melakukan pekerjaan Pembangunan suatu kontruksi, Alat
berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek kontruksi
dengan skala yang besar.
Tujuan
penggunaan Alat-alat berat tersebut untuk memudahkan diharapkan dapat tercapai
pada waktu yang relatif lebih singkat, Pelaksanaan dengan peralatan, justru
karena itu dikatakan bekerja secara mekanisasi, Bila diperhatikan pelaksanaan
lapangan terbang atau jalan raya dan pekerjaan-perkerjaan lainnya banyak
aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan, setiap aktivitas membutuhkan alat
perlatan yang berbeda.
Dalam
pekerjaan ini misalnya dalam pekerjaan jalan raya diawali dengan pekerjaan
tanah, selanjutnya pekerjaan perkerasan dan pengaspalan. Pekerjaan tanah mulai
dari pembersihan sampai mendapatkan permukaan tanah yang dikehendaki sesuai
dengan yang direncanakan akan meminta perhatian penggunaan peralatan yang
berbagai ragam jenisnya, demikian pula untuk pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan
lainnya. Berbicara dengan tanah secara mekanisasi ini maka ada beberapa istilah
yang perlu dipahami terlebih dahulu.
2. PEMINDAHAN TANAH
MEKANIS
2.1. Penggusuran Tanah
Untuk
memperbaiki kondisi tanah pertama-tama dilakukan usaha pembersihan permukaan
tanah, kemudian dilakukan pembuangan tanah yang lemah atau pembuangan tanah Top
Soil, usaha-usaha demikian dinamakan penggusuran tanah secara terinci
dikemukakan sebagai berikut :
·
Clearing dan Grubbing
merupakan pembersihan permukaan tanah dari rerumputan atau pohon-pohon kecil.
·
Stripping merupakan
penggusuran atau pembuangan tanah permukaan (Top Soil) karena tanah ini tidak
kuat menahan kontruksi.
·
Cut dan Fill merupakan
pembuangan dan penimbunan tanah dari keadaan tinggi keadaan rendah maupun
sebaliknya.
·
Compaction merupakan
memampatkanya setelah tadi dilakukan pengusikan Cut dan Fill.
Beberapa
kondisi tanah yang mana dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
ü
Tanah Keras termasuk
kedalam tanah ini adalah Cadas, Lapisan Batu yang Masiff, Tanah yang bercampur
batuan.
ü
Tanah yang mudah
dikerjakan, termasuk kedalam jenis tanah ini adalah Pasir, Tanah bercampur
pasit, jenis material sirtu.
ü
Tanah Berat termasuk
jenis tanah ini adalah Clay (tanah liat).
ü
Lumpur dan lain
sebagainya.
Tanah
yang digunakan pada sesuatu kontruksi tentu saja ada perbedaannya, pada
pelaksanaan kontruksi tanah dari hasil angkutan tersebut belum bisa dipakai
secara langsung, masih diperlukan usaha-usaha pemadatanya, karena itu tanah memiliki
pengaruh kembang susut yang sangat besar. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kembang susut tanah tersebut tak lepas dari Keadaan Lepas, Keadaan Alam, dan
Keadaan Padat.
2.2. Penggambaran
Subgrade Countour
Subgrade
Countour adalah garis Countour yang menghubungkan titik ketinggian yang sama
dari Centerline dengan Ditchline (tepi saluran), hubungan yang sama antara as
dengan tepi saluran, maka sepanjang garis hubungan tersebut mempunyai
ketinggian yang sama.
Pada
Subgrade Countour ini dilakukan perhitungan-perhitungan Clearing, Sitripping,
Cut dan Fill, yaitu mencakup;
1.
Dasar perencanaan
penggusuran tanah
Perhitungan Volume
Dapat dihitung dengan memakai rumus ; Vol = F x P
Dimana
;
Vol = volume
L = Luas dasar prismoide
P = Tinggi
Rumus
diatas bila dipergunakan pada perhitungan-perhitungan nantinya nilai F diambil
dari rata-rata 2 (dua) penampang, P adalah jarak antara 2 (dua) penampang maka
volume dapat dihitung dengan rumus;
Vol = Fn
+ Fm +Fn +16
Fn =
luas penampang tambahan antara 2 tambahan yang ditinjau (sta. N dan sta. N+1)
F =
banyaknya jalan yang bisa ditempuh.
2.
Perhitungan Volume
pada Peta Countour
Prinsip
dasar dari perhitungan ini adalah menggambarkan garis-garis ketinggian
(Tanches) pada Sungrade Countour yang sudah digambarkan pada peta topografi.
Contoh
dari pemakaian Subgrade Countour ini pada lapangan terbang, massa diagram
perhitungan kedalam tabel yang dinamakan tabel masa diagram tabel di
perhitungkan dari gambar subgrade countour diluar dari clearing, untuk clearing
dan grubbing dihitung dengan satuan luas, dalam masa grafik ini berhubungan
dengan skala mendatar itu merupakan jarak (sta).
Sedangkan
skala vertikal merupakan mass diagram atau kubikasi tanah yang sudah diskalakan
ordinat ini dapat dibaca dari besar kubikasi tanah yang cut demikian juga
dengan yang Fiil, pada grafik ini dapat dilihat, bila grafik menaik maka
kondisi dailapangan menunjukan volume dalam keadaan cut (pemotongan) sebalinya
grafik menurun menunjukan kondisi dalam keadaan fiil (timbunan).
Dengan
menggambarkan mass diagram ini dapat diketahui kearah mana tanah dibuang atau
(berpungsi sebagai timbunan), grafik cembung pembuangan kearah kanan sedangkan
grafik cekung pembuangan kearah kiri demikian untuk pemindahan utnuk tanah
tersebut dapat ditentukan sesuai dengan jarak angkut.
3. ALAT – ALAT BERAT
UNTUK PROYEK KONSTRUKSI
3.1.
DOZER dan SCRAPER
3.1.1.
DOZER
Dozer
adalah traktor yang dipasangkan BLADE di bagian depannya.
Jenis
pekerjaan yang biasanya menggunakan dozer adalah:
a.
Pembersihan lahan dari
perpohonan.
b.
Pemindahan material pada
jarak pendek sampai dengan jarak 100 meter.
c.
Menyebarkan material.
d.
Membersihkan saluran.
e.
Membersihakn quarry.
Ada
beberapa macam jenis blade yang dipasangkan pada dozer, jenis blade yang umum
dipakai adalah:
1.
S-blade (straight
blade), biasanya digunakan untuk pekerjaan pengupasan dan penimbunan
tanah.Blade jenis ini dapat bekerja pada tanah yang keras dan berfungsi untuk
mendorong dan memotong material yang ada di depannya.
2.
A-blade (angle blade),
mempunyai lebar yang lebih besar 0.3 sampai 0.6m daripada S-blade, Blade jenis
ini digunakan untukmenyingkirkan material ke sisinya, penggalian saluran, dan
pembukaan lahan.
3.
U-blade (universal
blade),U-balde juga lebih besar dari S-blade. Blade ini digunakan untuk
mengangkut material dalam jumlah besar pada jarak tempuh yang relatif jauh.
4.
C-blade (cushion
blade), Blade jenis ini lebih pendek dari pada S-blade, C-blade umumnya
dipasangkan pada traktor yang besarnya yang digunakan untuk mendorong scraper.
Gerakan
blade tediri dari, Tilt adalah ujung blade bergerak secara vertikal. Pitch
adalah sisi atas blade menjauhi atau mendekati badan traktor. Angle adalah
gerakan blade pada sisi samping yang menjauhi atau mendekati badan traktor.
Pada
bagian belakang dozer dipasang alat yang menyerupai cakar atau shank yang disebut
dengan RIPPER. Fungsi alat ini adalah untuk menggemburkan tanah yang keras dan
jumlah dari ripper antara satu sampai lima buah. Bentuk dari ripper ada dua
macam yaitu, Shank lurus yang dipakai untuk material yang padat dan batuan
berlapis dan Shank lengkung yang dipakai untuk batuan yang retak.
3.1.2.
SCRAPER
Scraper
adalah alat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut, dan menabur tanah hasil
pengerukan secara berlapis. Pemilihan scraper untuk pekerjaan ini tergantung
pada:
a.
Karateristik material
yang dioperasikan.
b.
Panjang jarak tempuh.
c.
Kondisi jalan.
d.
Alat bantu yang
diperlukan.
Scraper
umumnya digolongkan berdasarkan tipenya, scraper yang ditarik (towed
scraper),scraper bermotor (motorized scraper), dan scraper yang mengisi sendiri
(self loading scraper). Towed scraper umunya ditarik crawler traktor dengan
kekuatan mesin 300 hp atau lebih, scraper jenis ini dapat menampung material
sebanyak 8-30 m³. Daya tampung motorized scraper adalah 15-30 m³ dan kekuatan
dari motorized scraper 500 hp atau lebih dengan kecepatan 60 km/jam karena
menggunakan alat penggerak. Akan tetapi daya cengkram ban terhadap tanah kurang
sehingga memerlukan bantuan crawler traktor dengan dilengkapi blade atau
srcaper lain. Pengoperasikan dengan alat bantu ini dilakukan dengan dua cara.
Push-loaded.
Alat bantu dipakai hanya pada saat pengerukan dan pengisian.
Push-pull.
Dua buah scraper dioperasikandengan cara ini, keduanya saling membantu didalam
pengerukkan. Scraper yang dibelakang mendorong scraper di depannya pada saat
penggerukkan dan scraper di depannya menarik scraper yang di belakang pada saat
penggerukkan.
3.2. LOADER
Loader
adalah alat yang umum dipakai di dalam proyek konstruksi untuk pekerjaan
pemuatan material hasil penggalian ke dalam truck atau membuat timbunan
material. Pada bagian depan terdapat bucket sehingga alat ini umunya disebut
front-end loader.
Alat
pengangkutan ini di dalam pengoperasiannya memerlukan alat lainnya yang
membantu untuk memuat material dalam hal ini dapat digunakan loader atau alat
gali. Alat penggerak loader dapat diklasifikasikan sebagai roda crawler dan
ban. Loader beroda crawler mempunyai roda yang mirip dengan dozer hanya
dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada saat mengangkut
material, sedangkan loader beroda ban terdiri dari atas 4 wheel drive dan rear
wheel drive. Rear wheel drive biasanya dipakai untuk menggali dan 4 wheel drive
cocok untuk membawa bucket bermuatan penuh.
Loader
baik yang beroda crawler maupun beroda ban dapat dipakai untuk mengangkat
material. Namun, bagian bawah material harus mempunyai ketinggian setinggi
permukaan tempat alat tersebut berada pada pengangkatan yang lebih dalam
memerlukan ramp. Terdapat tiga metode pemuatan material dari loader ke dalam
truck yaitu:
a.
I shape loading, pada
metode ini truck bergerak maju pada saat loader mengambil material dari
timbunan
b.
V shape loading, pada
metode ini truck tidak bergerak sampai bak terisi penuh dan loader melakukan
gerakkan V dari timbunan ke arah truck.
c.
Pass loding, pada
metode ini truck menuju beberapa loader yang bucket nya telah terisi penuh.
Faktor-faktor
yang harus diperhatikan di dalam penentuan produktivitas loader adalah sebagai
berikut:
1.
Kondisi material .
2.
Tipe bucket dan
kapasitasnya.
3.
Area untuk pengerakkan
loader.
4.
Waktu iklus loader.
5.
Waktu efisien loader
3.3. EXCAVATOR
Excavator
biasa juga disebut sebagai alat gali yang termasuk dalam alat ini adalah Power
Shovel dan Backhoe ada juga Front Shovel. Pada Backhoe umumnya digunakan untuk
penggalian saluran, terowongan atau Basement, Backhoe hampir sama dengan Front
Shovel dimana jenis material mempengaruhi didalam perhitungan produktivitas,
Rumus yang dipakai untuk perhitungan produktivitas adalah;
Produktivitas
= V/60xCT x S x BFF x Efisiensi
Sebaliknya
pada Front Shovel juga digunakan untuk menggali material yang letaknya diatas
permukaan tempat alat tersebut berada, Alat ini mempunyai kemampuan untuk
menggali material yang keras, jika material yang digali bersifat lunak, maka
Front Shovel akan mengalami kesulitan. Pada Front Shovel penggalian berkisar
antara 30 % samapai 50 %, ketinggian optimumkurang sedikit dari 40 %.
3.4. ALAT PERALATAN
DAN ALAT PEMADATAN
Pemadatan
tanah merupakan proses untuk mengurangi adanya rongga antara partikel tanah
sehinga volume tanah menjadi lebih kecil.pada umumnya proses ini dilakukan oleh
pemadat khusus yang berupa roller.akan tetapi dengan adanya lalu lintas di atas
suatu permukan maka secara tidak langsung material di permukaan tersebut
menjadi lebih padat, apalagi jika yang melewati permukaan tersebut adalah alat
berat.
Terdapat
tiga faktor yang mempengaruhi proses pemadatan yaitu berikut ini:
a.
Gradasi material yang
akan didapatkan.
b.
Kadar air dari
material (moisure content).
c.
Usaha pemadatan
(compactive effort).
Pemadatan
juga memberikan getaran, khususnya pada partikel-partikel yang kering dan
seragam. Sedangkan pada jenis material yang liat dan banyak mengandung air,
pemadatan dilakukan dengan memberikan tekanan di atasnya.
Jenis
Alat Pemadatan
a.
Tamping roller.
b.
Modified tamping
roller.
c.
Smooth wheel roller.
d.
Pneumatic tired
roller.
e.
Vibrating compactor,
termasuk tamping, smooth wheel dan pneumatic.
f.
Vibrating plate secara
manual.
g.
Comactor manual.
Sedangkan
energi yang diberikan oleh alat terhadap permukaan tanah adalah dengan metode
sebagai berikut:
1.
Kneading atau pemerasan.
Tanah diremas oleh gigi pada roda sehingga udara dan air
yang terdapat di antara partikel material dapat dikeluarkan.
2.
Static weight atau
pemberat.
Permukaan tanah ditekan oleh suatu berat tertentu secara
perlahan-lahan.
3.
Vibration atau getaran.
Tanah di bawah alat pemadat diberikan getaran yang berasal
dari alat tersebut sehingga partikel tanah yang berasal dari alat tersebut
sehingga partikel tanah yang Pemadatan tanah merupakan proses untuk mengurangi
adanya rongga antara partikel tanah sehingga volume tanah menjadi lebih
kecil.pada umumnya proses ini dilakukan oleh pemadat khusus yang berupa
roller.akan tetapi dengan adanya lalu lintas di atas suatu permukan maka secara
tidak langsung material di permukaan tersebut menjadi lebih padat, apalagi jika
yang melewati permukaan tersebut adalah alat berat.
4.
Impact atau tumbukan.
Proses yang dilakukan metode ini adalah dengan menjatuhkan
benda dari suatu ketinggian. Selain tanah menjadi lebih padat, dengan proses
ini partikel tanah yang lebih besar menjadi pecah sehingga butiran partikel
menjadi seragam.
5.
Impact atau tumbukan.
Proses yang dilakukan metode ini adalah dengan menjatuhkan
benda dari suatu ketinggian. Selain tanah menjadi lebih padat, dengan proses
ini partikel tanah yang lebih besar menjadi pecah sehingga butiran partikel
menjadi seragam.
3.5 CRANE
Cara
kerja crane adalah dengan mengangkat material yang akan dipindahkan,
memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan material ditempat yang
diinginkan. Tipe crane yang umum dipakai adalah:
1.
Crane beroda crawler.
2.
Truck crane.
3.
Truck crane untuk
lokasi terbatas.
4.
Truck crane untuk
segala jenis lokasi.
5.
Tower crane.
1. Crane Beroda
Crawler
Dengan
roda crawler maka crane tipe ini dapat bergerak di dalam lokasi proyek saat
melakukan pekerjaannya. Pada saat crane
digunakan diproyek lain maka crane diangkut dengan menggunakan lowbed trailer. Pengangkutan
ini dilakukan dengan membongkar boom menjadi beberapa bagian untuk mempermudah
pelaksanaan pengangkutan.
2. Truck Crane
Crane
jenis ini dapat berpindah tempat dari satu proyek ke proyek lainnya tanpa
bantuan dari alat pengangkutan. Truck crane ini juga mempunyai bagian atas yang
dapat berputar 3600 , untuk menjaga keseimbangan alat truck crane memiliki
(outrigger), di dalam pengoperasiannya kaki tersebut harus dipasangkan dan roda
di angkat dari tanah sehingga keselamatan pengoperasian dengan boom yang
panjang akan terjaga.
3. Crane untuk
Lokasi Terbatas
Crane
tipe ini diletakkan di atas dua buah as tempat kedua as ban dapat bergerak
secara simultan. Dengan kelebihan tersebut maka crane ini dapat bergerak dengan
lebih leluasa. Alat penggerak crane dengan jenis ini adalah roda yang sangat
besar yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan alat dalam bergerak di
lapangan.
4. Tower Crane
Tower
crane merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertikal
dan horizontal ke suatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas. Tipe
crane dibagikan berdaarkan cara crane tersebut berdiri, yaitu crane yang
berdiri bebas (free standing crane), crane di atas rel (rail mounted crane),
crane yang ditambatkan pada bangunan (tied in tomer crane ), dan crane panjat
(climbing crane ).
Contoh
perhitungan Produksi backhoe:
Tentukan
produksi backhoe dengan kapasitas bucket 1 ¾ cuyd menggali tanah biasa, swell 43%,
dalam pemotongan 6 ft, sudut swing 900, kondisi pekerjaan dan tata laksana
sedang.
Jawab :
Ukuran
bucket 1,75 cuyd dalam keadaan munjung lebih kurang 2 cuyd, swell 43%.
Cycle
time (waktu siklus) :
ü
Pengisian bucket = 7 detik.
ü
Mengangkat beban dan swing
= 10
detik.
ü
Dumping (pembuangan) = 5 detik.
ü
Swing kembali = 5 detik.
ü
Waktu tetap
percepatan, dll = 4 detik.
ü
Total = 31 detik, = 0,5 menit.
a.
Produksi teoritis = 1,39
BCY/trip x 120 trip/jam.
b.
Produksi teoritis =
166,80 BCY.
Faktor
koreksi :
ü
Effisiensi kerja = 50
min/jam = 0,84.
ü
Kondisi kerja dan tata
laksana sedang 0,65.
ü
Faktor swing dan
kedalaman galian, tanah biasa 9,7 ft.
ü
Swing 90% = 0,91.
a.
Faktor pengisian =
0,85.
b.
Faktor koreksi total =
Fk : 0,84 x 0,65 x 0,91 x 0,85
c.
Faktor koreksi total =
0,42
d.
Produksi/jam = 166,8
BCY/jam x 0,42 = 70,06 BCY/jam.
Contoh
Perhitungan Loader :
Sebuah
loader dengan kapasitas bucket 5 cuyd mengerjakan gravel dengan berat 1.660
kg/m3 dengan ukuran 9 mm, jarak maneuver d1 = d2 = 15 ft, operasi konstan
dengan truck sewa dengan kecepatan operasi :
Maju :
260 fpm, mundur : 440 fpm
Bucket
5 cuyd kira-kira memuat 6 LCY
Waktu
siklus :
ü
Fixed time =
0,40 menit.
ü
Material 9 mm = - 0,20 menit.
ü
Truck sewa = +0,40
menit.
ü
Operasi konstan = - 0,20 menit.
ü
Maju 2 x 15/260 = +0,11 menit.
ü
Mundur 2 x 15/440 = +0,07 menit.
ü
Total waktu = 0,58 menit.
Trip/jam
= 60 / 0,58 = 103,44 = 620,64 cuyd/jam
Faktor
koreksi :
ü
Bucket fill factor = 0,85.
ü
Effisiensi kerja siang
= 0,83.
ü
Tata laksana-kondisi
kerja baik = 0,75.
Jadi
produksi riil =
0,85 x 0,83 x 0,75 x 620,64 cuyd/jam
= 0,53 x 620,64 cuyd/jam
= 328,94 cuyd/jam
Contoh
perhitungan roda Alat berat :
Sebuah
kendaraan mempunyai jumlah berat 40.000 lbs (20 ton) yang seluruhnya diterima
oleh roda penggeraknya dan akan bergerak pada jalur jalan yang terbuat dari
tanah liat yang kering dengan CT = 0,50 (50%), RR = 100 lb/ton dan kemiringan 5
%.
Jawab :
Rimpull
yang dapat diberikan oleh mesin kendaraan pada macam jalan seperti diatas
sebelum selip bila beban yang diterima roda penggerak 100 % adalah sebesar :
RP/TP/TE/DBP = 40.000 lbs x 0,50 = 20.000 lbs
Sedangkan
rimpull untuk mengatasi tahanan kemiringan dan tahanan gulir adalah sebesar :
RP/TP/TE/DBP = Berat kendaraan x GR x kemiringan
= 20 ton x 20 lbs/ton/% x 5 % = 2.000 lbs
RP/TP/TE/DBP = Berat kendaraan x RR
= 20 ton x 100
= 2.000 lbs
Jumlah
RP/TP/TE/DBP = 4.000 lbs
Maka
kendaraan itu pada keadaan jalur jalan tersebut tidak akan selip
Seandainya
kendaraan yang sama bergerak pada jalur jalan yang terbuat dari pasir lepas
dengan RR 250 lbs/ton dan CT =0,20 serta kemiringan 5 % sedangkan berat
kendaraan yang diterima oleh roda penggerak 50 % yaitu :
Untuk mengatasi RR :
RP/TP/TE/DBP
= 20 ton x 250 lbs/ton = 5.000 lbs
Untuk mengatasi GR :
RP/TP/TE/DBP
= 20 ton x 20 lbs/ton/% x 5 % = 2.000 lbs
Jumlah
RP/TP/TE/DBP = 7.000 lbs
Sedangkan
rimpull yang dapat diterima oleh kendaraan 50 % nya adalah :
40.000
lbs x 0,20 x 50 % = 4.000 lbs,
maka
kendaraan tersebut tidak akan dapat bergerak atau selip.
Perhitungan
Operator Effisiensi
a.
Availability Index
atau Mechanical Availability
Merupakan
suatu cara untuk mengetahui kondisi mekanis yang sesungguhnya dari alat yang
sedang dipergunakan.
AI = x 100%
Dimana
:
W = Working hours atau jumlah
jam kerja alat
Waktu
yang dibebankan kepada seorang operator suatu alat yang dalam kondisi dapat
dioperasikan artinya tidak rusak. Waktu ini meliputi pula tiap hambatan (delay
time) yang ada. Termasuk dalam hambatan tersebut adalah waktu untuk pulang
pergi ke permuka kerja, pindah tempat, pelumasan dan pengisian bahan bakar,
hambatan karena keadaan cuaca, dll.
R =
Repair hours atau jumlah jam untuk perbaikan
Waktu
untuk perbaikan dan waktu yang hilang karena menuggu alat perbaikan termasuk
juga waktu untuk penyediaan suku cadang (spare parts) serta waktu untuk
perawatan preventif.
b.
Physical Availability
atau Operational Availability
Merupakan
catatan mengenai keadaan fisik dari alat yang sedang dipergunakan.
PA= x
100%
S = Standby hours
Jumlah
jam suatu alat yang tidak dapat dipergunakan padahal alat tersebut tidak rusak
dan dalam keadaan siap beroperasi
W+R+S
= Schedule hours
Jumlah
seluruh jam jalan dimana alat dijadwalkan untuk beroperasi
Physical
Availability pada umumnya selalu lebih besar daripada Availability Index.
Tingkat effisiensi dari sebuah alat mekanis naik jika angka Physical
Availability mendekati angka Availability Index
c.
Use of Availability
Menunjukan
berapa persen waktu yang dipergunakan oleh suatu alat untuk beroperasi pada saat
alat tersebut dapat dipergunakan (Availability).
UA = x
100%
Angka
Use of Availability biasanya dapat memperlihatkan seberapa efektif suatu alat
yang tidak sedang rusak dapat dimanfaatkan. Hal ini dapat menjadi ukuran
seberapa baik pengelolaan (management) peralatan yang dipergunakan.
d.
Effective Utilization
Menunjukan
berapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk
kerja produktif. Effective Utilization sebenarnya sama dengan pengertian
effisiensi kerja.
EU = x 100%
Dimana
:
W+R+S
= T = Total Hours Available atau Schedule hours (Jumlah jam kerja tersedia)
Contoh :
Dari
pengoperasian sebuah power shovel dalam sebulan dapat dicatat data sebagai
berikut :
a.
Jumlah jam kerja
(working hours) = W =
300.
b.
Jumlah jam untuk
perbaikan (repair hours) = R =
100.
c.
Jumlah jam siap tunggu
(hours on standby) = S =
200.
d.
Jumlah jam yang
dijadwalkan (schedule hours or Total hours) = T = 600.
Maka :
1.
AI = x 100% = 75 %.
2.
PA = x 100% = 83 %.
3.
UA = x 100% = 60 %.
4.
EU = x 100% = 50 %.
Dalam
keadaan lain datanya sebagai berikut :
a.
W = 450
b.
R = 150
c.
S = 0, berarti alat
tersebut tak pernah menunggu (standby)
d.
W+R+S = 600
Maka :
1.
AI = x 100% = 75 %.
2.
PA = x 100% = 75 %.
3.
UA = x 100% = 100 %.
4.
EU = x 100% = 75 %.
Terlihat
bahwa operasi alat pada contoh kedua lebih effisien daripada operasi alat pada
contoh pertama.
Contoh
perhitungan hubungan Produksi dengan Jadwal Kerja
PENJADWALAN JAM KERJA (ROSTER)
a.
Jam Kerja
Jam
kerja sangat menentukan jumlah dan ukuran alat yang akan digunakan. Jam kerja
ini dipengaruhi oleh pola shift kerja, kondisi alam, metodologi pergantian
shift dan pola maintenance alat.
Dibawah
contoh perhitungan jam kerja.
Perhitungan Hari Kerja = Jumlah hari setahun - hari libur = Jadwal hari Kerja - Hari Hujan*Jumlah
hari kerja (available) + Jumlah shift per hari + Jumlah Shfit pertahun
= 365
hari - 10 hari = 355 hari - 40
hari*315 hari + 3 shift + 945
shift
Perhitungan
Jam Kerja =
= Jam per shift - pergantian shift - Istirahat makan - traveling, blasting + Jam available per shift + Jadwal
jam Kerja per tahun
= 8.0 jam - 0.2 jam - 0.5
jam - 0.5 jam + 6.8 jam+ 6426
jam
b.
Physical Availability
(PA)
Ketersediaan
alat yang dapat digunakan untuk bekerja, besarnya physical availability untuk
alat-alat baru biasanya diatas 90%. Nilai ini sangat tergantung kepada perawatan
dan penyediaan suku cadang. Contoh untuk kasus di atas, apabila untuk
perawatan diperlukan 1 jam dalam 1 shift maka Availability =
(5.8+1.2)/(5.8+1.2+1) = 87.5%
c.
Use of Availability.
(UA)
Jam
kerja alat yang digunakan pada saat alat itu kondisi tidak rusak. Contoh
untuk kasus di atas : alat efektif bekerja 5.8 jam, sedangkan waktu stand by
1.2 jam, Use of availability = 5.8/(5.8 + 1.2) x 100% =83%
d.
Produksi
Produksi
= skedul jam kerja x UA x PA x produktivitas. Contoh
: produktivitas alat = 150 m3/jam, Produksi pershift =
8jam x 87.5% x83% x 150 m3/jam = 870bcm/shift.
FORMULA
PA = (W+S)/
(W+S+R)
UA =
W/(W+S)
Skedule
jam kerja (SK) = W + S + R
Produktivitas
(P) =
Vol / W
Produksi
(Q) =
SK x PA x UA x P
Q =
(W+S+R) x (W+S)/(W+S+R) x W/(W+S) x Vol/W
dimana
:
PA =
Physical availability
UA =
use of availability
W =
working
R = break
down
Contoh
: Skedul jam kerja 8 jam/ shift, kehilangan waktu 1.2 jam, perawatan 1 jam,
produktivitas alat 150 bcm/jam
Jumlah
produksi pershift =
=(5.8+1.2+1)x(5.8+1.2)/
(5.8+1.2+1)x5.8/(5.8+1.2)x 150 bcm/jam
= 8 x 87.5% x
83% x 150 = 870 bcm/shift.
Contoh
penggunaan :
Material
12 mm dengan bucket 4 cuyd
Fill
factor : 90%,
Jadi, per-trip bucket mengangkut sebesar : 0,9 x 4
cuyd = 3,6 LCM per trip
Perhitungan :
Sebuah
loader dengan kapasitas bucket 5 cuyd mengerjakan gravel dengan berat 1.660
kg/m3 dengan ukuran 9 mm, jarak maneuver d1 = d2 = 15 ft, operasi konstan
dengan truck sewa dengan kecepatan operasi :
Maju :
260 fpm, mundur : 440 fpm
Bucket
5 cuyd kira-kira memuat 6 LCY
Waktu
siklus :
a.
Fixed time = 0,40 menit.
b.
Material 9 mm = - 0,20 menit.
c.
Truck sewa = +0,40
menit.
d.
Operasi konstan = - 0,20 menit.
e.
Maju 2 x 15/260 = +0,11 menit.
f.
Mundur 2 x 15/440 = +0,07 menit.
g.
Total waktu = 0,58 menit
Trip/jam
= 60 / 0,58 = 103,44 = 620,64 cuyd/jam
Faktor
koreksi :
a.
Bucket fill factor = 0,85.
b.
Effisiensi kerja siang
= 0,83.
c.
Tata laksana-kondisi
kerja baik = 0,75.
Jadi
produksi riil = 0,85 x 0,83
x 0,75 x 620,64 cuyd/jam.
= 0,53 x 620,64 cuyd/jam.
= 328,94 cuyd/jam.
Hitungan
Backhoe Caterpillar
Backhoe
Caterpilar tipe 225 stick menggali parit dengan kedalaman 4,5 meter. Tanah
jenis lempung keras, sudut swing maksimal 900, Ukuran bucket yang digunakan 1
m¬3, medan baik dan manajemen sedang. Berapa Produksi backhoe perjamnya?
a.
Untuk tanah keras
dengan sudut swing 900.
b.
%gali = 4,5 x 100% /
6,43 = 69,98% atau kira-kira = 70%
70% > termasuk penggalian agak sulit
c.
Cycle Time :
T =25 detik = 0,4167 menit
d.
Fill Factor = 80 %.
e.
JM = 0,71
(baik/sedang)
Maka, Produksi =( 60 x 1
x 0,8 x 0,71 )/ 81,78 = 81,78 m3/jam (LM)
Perhitungan
Menurut Komatzu
Untuk menggali
parit sedalam 4,5 meter digunakan backhoe PC -1 Komatzu. Sudut swing 900, tanah
lempung lunak, swell 30%. Kondisi medan baik, manajemen baik, tanah hasil
galian diangkut dengan truk.
1.
Berapa
factor untyk tanah lempung lunak 0,8.
2.
Kapasitas bucket PC
120 -1 = 0,45 m3 peres (table III-10).
3.
JM = 0,75 (baik/baik).
4.
CT : gali dalam 4,5 m.
Kondisi
sedang t1 = 13 detik.
Buang
ke truk t2 = 7 detik.
Buang
ke truk t3 = 8 detik.
T = 13
+ 2 x 7 + 8 = 35 detik atau = 0,58 menit
Makan, Produksi = 60 x
0,45 x 0,80 x 0,75/0,825 = 27,93 m3/jam
Perhitungan
Wheel loader Caterpillar
Suatu
proyek membutuhkan material 250 t/jam untuk ke truk. Jenis material kerikil 9
mm, dari stockpile setinggi 6 meter, berat volume 1660 /m3. Truk kapasitas 9 m3
yang dimiliki oleh tiga kontraktor, cara muat tetap, permukaan tanah keras.
Cycle
Time ;
-
Basic cycle time = 0,50 menit.
-
Material 9 mm =
-0,02 menit.
- Truk
sewa =+0,04 menit.
-
Operasi tetap =- 0,02
menit.
-
Stockpile 6 m = menit.
-----------------------------------------------------
+
= 0,5 menit.
ü Jumlah siklus = 60/0,5 = 120 siklus
/jam.
ü Berat material 1660 kg/m3 = 1,66 t/m3
ü Produksi yang dibutuhkan rata-rata = 250/1,66 = 150 m3/jam
ü Volume yang dibutuhkan per-siklus = 250/120 = 1,25 m3
ü Bucket Fill Factor = 0,95
ü JM = 0,75(baik/baik)
ü Kapasitas bucket yang dibutuhkan = 1,754 x 1660 = 2912 kg
Dipilih Loader 950B:
Kapasitas angkat = 50 % 9550 kg
= 4775 kg > 2912 kg
Kapasitas bucket 2,03 :
2,03 x 1660 = 3368,8 kg <
4775 kg
Ok loader tidak terguling.
Wheel Loader
Komatsu
Sebuah
Wheel Loader Komatsu W.170 dengan bucket 3,5 m3 bekerja untuk memuatkan tanah
ke truk dengan kondisi sebagai berikut :
Operasi
cross loading, dengan hydraulic shift drive, jarak angkut 10 meter .
Tanah
dari jenis lempung berpasir dengan berat volume 1640 kg/m3. Kondisi medan baik,
manajemen baik.
a.
BF =
0,9 (table III-12).
b.
Kecepatan maju = 7 km/jam.
c.
Kecepatan mundur = 7 km/jam.
d.
Waktu tetap cross
loading (t) = 0,30 menit
Catatan
: 1km/jam = 16,667 meter/menit
1.
F = 7 x 0,8
= 5,6 km/jam = 93,3 m/menit.
2.
R = 7 x 0,8
=5,6 km/jam = 93,3 m/menit.
3.
Z = 0,3
(Tabel III-19).
4.
T (waktu siklus) = (D/F) +( D/R) + Z + t =
(10/93,3 )+(10/93,3)+0,3 + 0,3 = 0,92 menit.
5.
Produksi = (60 x BC x JM x
BF) /T ….(m3/jam)atau (LCM)
= 60 x 3,5 x 0,75 x 0,95 )/0,92 = 162,6 m3/jam
Cek terhadap
kestabilan alat.
a.
STL = 12.900 kg
(waktu membelok).
b.
Kapasitas angkat = 50% x 12.900 = 6.450 kg.
c.
Berat muatan = 3,5 x 1640 = 5740
kg.kap.angkat 6450 kg. Aman bekerja.
SOAL
1.
Hitung produktivitas
bulldozer yang digunakan untuk memindahkan pasir kering sejauh 50 m dengan
menggunakan S-blade yang berdimensi 3,36 m panjang dan 1,257 m tinggi.
Diperkirakan kecepatan dozer saat pengisian adalah 3,5 km/jam dan kecepatan
kembali 4 km/jam . waktu tetap alat adalah 0,3 menit. Efisiensi alat adalah
50/60
Jawab :
Kapasitas
Alat :
Vi : ((1,5x1,257)x1,257x3,36)/2 = 3,98 lcm.
Perhitungan
waktu siklus :
HT + RT : (50x60)/(1000x3,5) + (50x60)/(1000x4) =
1,61 menit.
CT : 1,61 + 0,3
= 1,91 menit.
Produktivitas
:
Prod :
((50/60)x3,98)/1,91 x 60 = 104,19 lcm/jam.
2.
Hitung produkitvitas
traktor D7G beroda crawler dengan U-blade yang mengangkut pasir dan kerikil
keri ng dengan berat 2900 lb/cy pada jarak tempuh 90 meter menurun 10%.
Asumsikan operator adalah rata-rata dengan efisiensi kerja 50 menit/jam.
Jawab :
Faktor
Koreksi :
a.
Operator rata-rata =
0,75.
b.
Efisiensi kerja
(50/60) = 0,83.
c.
Material kering = 0,80.
d.
Koreksi berat
(2300/2900) = 0,79.
e.
Koreksi slope = 1,20.
Dari
kurva didapat maksimum produktivitas dozer adalah 200lcm/jam
Produktivitas
:
Prod =
200x0,75x0,83x0,80x0.79x1,20 = 94,42 lcm/jam
3.
165-hp traktor dengan
K/G blade digunakan untuk pemotongan pohon. Kayu keras rata-rata 25 %. Survey
pepohonan memberikan hasil : rata-rata jumlah pohon per are 650 batang.
a.
Diameter 1-2 ft : 100
pohon.
b.
Diameter 2-3 ft : 10
pohon.
c.
Diameter 3-4 ft : 2
pohon.
d.
Diameter 4-6 ft : -
pohon
Jumlah
diameter pohon pada ukuran lebih dari 6 ft : -
Jawab :
ü
H = 0,7 (table 4.4).
ü
A = 2,0.
ü
B = 34,41; M1 = 0,7;
M2 = 3,4; M3 = 6,8(table 4.5).
ü
D = 0.
Prod =
0,7x(2x34,41 + 0,7x100 + 3,4x10 + 6,8x2)
= 130,49 menit/acre
4.
Jalan tanah sepanjang
15 km memerlukan perataan dan pembentukan permukaan nya kembali. Diperkirakan
motor grader yang digunakan untuk melakukan perkejaan tersebut harus melakukan
pass sebanyak 6 kali. Karena kondisi jalan maka dua pass pertama dilakukan
dengan kecepatan 6 km/jam dan semakin cepat 1 km/jam untuk dua pas kedua dan
ketiga. Berapa lama pekerjaan tersebut dapat diselesaikan jika efisien si
adal;ah 45 menit/jam ?
Jawab :
T =
((2x15/6) + (2x15/7) + (2x15/8)) x 1/(45/60) = 17,38 jam
5.
Berapakah
produktivitas motor grader jika digunakan untuk membentuk jalan dengan kecepata
6 km/jam dan lebar efektif per pas 3 m ? ( asumsi efesiensi kerja adalah 0,8 )
Jawab :
Prod =
1000x6x3x0,8 = 14.400 m2 /jam
6.
Sebuah loader
digunakan untuk memindahkan material dan timbunan setinggi ±2,5 m ke dalam
truk. Material merupakan material seragamdengan diameter rata-rata kurang dari
3 mm. loader mempunyai kapasitas 1,20 lcm (loader 910F) dengan jarak tempuh
rata-rata 50 meter. Waktu berputar adalah 1 menit dan efisiensi kerja alat
adalah 50/60 menit per jam dengan peoprasian tetap.
Jawab :
a.
Dari tabel 6.1, BFF
adalah 1.
b.
Dari tabel 6.2, LT =
0,05 menit.
c.
Dari tabel 6.3, factor
koreksi untuk waktu siklus = 0,02 + 0,01 – 0,04 menit.
d.
Dari tabel 6.4, DT =
0,05 menit.
e.
Dari garfik di
lampiran HT dan RT = 2 ; 0,25 menit.
CT =
0,05 + 0,02 + 0,01 – 0,04 + 0,05 + 0,5 = 0,59 menit
Prod =
12 x (60/0,59)x1x(50/60) = 101,69 lcm/jam
7.
Pada suatu proyek
direncanakan akan menggunakan tower crane sebagai alat angkat. Diperkirakan
beban maksimal yang akan diangkat adalah 18750 lb dengan daya jangkau mencapai
110 ft. tentukan jenis four line crane yang dapat digunkan untuk mengangkat
beban pada jangkauan tersebut. Diperkirakan berat sling adalah 750 lb.
Jawab :
Diketahui :
a.
Berat beban = 1.8750
lb.
b.
Berat sling = 750 lb.
c.
Total = 19.500 lb.
d.
Factor keamanan = 1,05.
e.
Kapasitas yang
diperlukan = 19.500 x 1,05 = 20.475 lb.
8.
Tentukan ukuran
minimum crane dan panjang boom minimum yang diperlukan untuk mengangkat beban
sebrat 80.00 lb dari kepermukaan tanah ke suatu tempat 76 ft diatas permukaan
tanah. Jarak vertical dari bagian bawah ke boom adalah 42 ft. jarak horizontal
minimum dari pusat rotasi adalah 40 ft.
Jawab :
Dengan
menggunakan gambar 7.12 maka dapat dilihat panjang boom yang digunakan adalah
120 fy karena panjang vertical keseluruhan adalah 76 ft + 42 ft = 118 ft jarak
horizontal adalah 40 ft.
Dengan
menggunakan gambar 7.10 maka jenis alat yang digunakan adalah M-250 S2 (300
ton)
9.
Backhoe digunakan
untuk melakukan penggalian lempung keras. Alat mempunyai kapasitas 1,6 m3 .
Rata-rata kedalaman penggalian adalah 5,6 m dengan maksimm kedalaman penggalian
adalah 8 m. sudut putar alat adalah 750 . Berapa produktivitas alat jika
efisiensi kerja adalah 50 menit/jam.?
Jawab :
a.
BFF ( tabel 8.3 )
untuk lempung keras adalah 68-85 % , gunakan 80 %.
b.
Waktu siklus ( tabel
8.1) adalah 0, 462 menit.
c.
Prosentase kedalaman =
5,6m/8m = 0,7 = 70%.
d.
Maka di dapat S = 1,05
( tabel 8.2 ).
e.
Produktivitas backhoe
:
P = 1,6 x (60/0,462)x1,05x0,8
P = 145,45 m3/jam
10.
Clamshell dengan
kapasitas 1,34 m3 digunakan untuk menggali pasir . diperkirakan waktu siklus
alat adalah 30 menit dengan efisiensi 50 menit/jam . berapakah produktivitas
alat tersebut ?
Jawab :
Prod =
1,34 x (60/5,0)x1x(55/60) = 147,4 lcm/jam
No comments:
Post a Comment