PROSES PENAMBANGAN BATUBARA
DENGAN METODE TAMBANG TERBUKA
1. Pendahuluan
Batubara
adalah termasuk salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan
sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah
sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur
utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batubara juga adalah batuan
organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat
ditemui dalam berbagai bentuk. Analisa unsur memberikan rumus formula empiris
seperti : C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS
untuk antrasit.
Pembentukan
batubara dimulai sejak Carboniferous
Period (Periode Pembentukan Karbon atau Batu Bara) dikenal sebagai zaman
batu bara pertama-yang berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahun yang
lalu. Mutu dari setiap endapan batu bara ditentukan oleh suhu dan tekanan serta
lama waktu pembentukan, yang disebut sebagai ‘maturitas organik’. Proses
awalnya gambut berubah menjadi lignite (batu bara muda) atau ‘brown
coal (batu bara coklat)’ – Ini adalah batu bara dengan jenis maturitas
organik rendah. Dibandingkan dengan batu bara jenis lainnya, batu bara muda
agak lembut dan warnanya bervariasi dari hitam pekat sampai kecoklat-coklatan.
Mendapat
pengaruh suhu dan tekanan yang terus menerus selama jutaan tahun, batu bara
muda mengalami perubahan yang secara bertahap menambah maturitas organiknya dan
mengubah batu bara muda menjadi batu bara ‘sub-bitumen’. Perubahan kimiawi dan
fisika terus berlangsung hingga batu bara menjadi lebih keras dan warnanya lebih
hitam dan membentuk ‘bitumen’ atau ‘antrasit’. Dalam kondisi yang tepat,
penigkatan maturitas organik yang semakin tinggi terus berlangsung hingga
membentuk antrasit.
Dalam
usaha pertambangan, suatu hal yang penting adalah memilih metode yang paling
cocok dengan karakteristik (alam, geologi, lingkungan) dari endapan yang akan
ditambang. Metode tersebut hendaklah yang layak teknis, ekonomis, biaya rendah
dan menghasilkan keuntungan yang maksimum.
2. Aktivitas Tambang
Terbuka
Batuan
permukaan yang terdiri dari tanah dan batuan dipisahkan pertama kali dengan
bahan peledak. Batuan permukaan tersebut kemudian diangkut dengan menggunakan
katrol penarik atau dengan sekop dan truk. Setelah lapisan batubara terlihat,
lapisan batu bara tersebut digali dan dipecahkan kemudian ditambang secara
sistematis dalam bentuk jalur-jalur. Kemudian batubara dimuat ke dalam truk
besar atau ban berjalan untuk diangkut ke pabrik pengolahan batu bara atau
langsung ke tempat dimana batu bara tersebut akan digunakan.
Tambang
terbuka merupakan satu dari dua sistem penambangan yang dikenal, yaitu Tambang
terbuka dan Tambang Bawah Tanah, dimana segala kegiatan atau aktivitas
penambangan dilakukan di atas atau relatif dekat permukaan bumi dan tempat
kerja berhubungan langsung dengan dunialuar. Penambangan pada tambang terbuka
itu sendiri dilakukan dengan beberapa tahapan kerja:
a.
Pengurusan surat-surat
ijin yang dibutuhkan untuk kegiatan penambangan, pembabatan (land clearing).
b.
Pengupasan lapisan
tanah penutup (stripping of overburden).
c.
Penambangan (exploitation), pemuatan (loading), pengangkutan (hauling), dan pengolahan serta
pemasaran.
Pengelompokan
Tambang Terbuka Pada prinsipnya tambang terbuka dapat digolongkan ke dalam empat
golongan :
1. Openpit/Openmine/Opencut/Opencast
Adalah tambang terbuka yang diterpakan pada penambangan ore
(bijih). Misalnya nikel, tembaga, dan lain-lain.
2. StripMine
Penerapan khusus endapan horizontal/sub-horizontal terutama
untuk batubara, dapat juga endapan garam yang mendatar. Contoh Tambang Batubara
di Tanjung Enim.Strip Mine.
3. Quarry
AdalahTambang terbuka yang diterapkan pada endapan mineral
industri (industrial mineral). Contoh Tambang batu pualam di Tulung Agung.
4. Alluvial mining
Dapat dikatakan sebagai “placer Mining” ataupun di Australia disebut “Beach-mine” yaitu cara penambangan untuk endapan placer atau alluvial. Contoh tambang Cassiterite di Pulau Bangka, belitung dan
sekitarnya.
3. Konsiderasi Pada
Operasi Penambangan
Secara
garis besar, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan
penambangan dibagi dalam dua kategori, yaitu faktor teknis dan faktor ekonomi.
3.1. Kajian Secara
Teknis
Unsur
unsur teknis yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan aktifitas kegiatan
kerja sebuah proyek penambangan meliputi :
a.
Kondisi Umum tempat
proyek dilaksanakan
Kondisi
Kondisi tempat kerja yang perlu diperhatikan adalah meliputi kondisi geologi,
topografi, iklim dan sosial Budaya. Keadaan umum tersebut mutlak diperhitungkan
guna menentukan penjadwalan waktu kegiatan dan yang utama sekali menetapkan
efesiensi kerja kerja efektif dari pelaksanaan proyek tersebut.
b.
Sarana perlengkapan
peralatan kerja
Jenis
perlengkapan dan peralatan kerja disesuaikan dengan kondisi tempat kerja,
maksud pekerjaaan, kapasitas produksi, dan efektifitas kerja yang diinginkan.
Cara pengadaanya diperhitungkan dengan umur produksi dan efektifitas kerja dan
ketersediaan modal kerja yang di miliki.
c.
Metode Pelaksanaan
kerja
Dalam
proyek ini pelaksanaan kegiatan pembongkaran material dilakukan dengan
peledakan. Metode tersebut dipilih mengingat jenis materialnya memilki
kekerasan yang cukup tinggi, fraksi material yang lepas yang sasaran
produksinya telah ditentukan.
3.2. Kajian Secara
Ekonomis
Kajian
secara ekonomis dimaksudkan untuk mengetahui sebuah proyek penambangan
memperoleh keuntungan atau tidak. Dalam perhitungan aliran uang diperhatikan
beberapa faktor yang berpengaruh dalam situasi ekonomi. Hal-hal yang
diperhatikan tersebut adalah:
a.
Nilai (value) daripada endapan mineral per unit
berat (P). dan biasanya dinyatakan dengan ($/ton) atau (Rp/ton).
b.
Ongkos produksi (C),
yaitu ongkos yang diperlukan sampai mendapatkan produknya diluar ongkos
stripping.
c.
Ongkos stripping of overburden (Cob).
d.
Cut Off Grade, akan
menentukan batas-batas cadangan sehingga menentukan bentuk akhir
penambangan.Tambang terbuka juga disebut tambang permukaan hanya memiliki nilai
ekonomis apabila lapisan batu bara berada dekat dengan permukaan tanah. Metode
tambang terbuka juga memberikan keuntungan yang lebih besar dari tambang bawah
tanah, karena seluruh lapisan batu bara dapat dieksploitasi (90% atau lebih
dari batu bara dapat diambil). Tambang terbuka yang besar dapat meliputi daerah
berkilo-kilo meter persegi dan menggunakan banyak alat yang besar, termasuk
dragline (katrol penarik), yang memindahkan batuan permukaan, power shovel
(sekop hidrolik), truk-truk besar yang mengangkut batuan permukaan dan batu
bara, bucket wheel excavator (mobil penggali serok),dan ban berjalan.
4. Aktifitas Pertambangan
Pada Tambang Terbuka
4.1. Tahap Persiapan
Kegiatan
– kegiatan yang dilakukan pada awal proses pengambilan atau penambangan bahan
galian terdiri dari tahap persiapan (pra penambangan), Kegiatan tersebut
meliputi :
1.
Pembuatan Jalan
Rintasan
Jalan
rintasan berfungsi sebagai jalur lewatnya alat-alat berat ke lokasi tambang,
kemudian dikembangkan sebagai jalan angkut material dari front penambangan ke lokasi pabrik peremukan. Pembuatan jalan
diguna-kan dengan memakai Bulldozer
yang nantinya digunakan pula sebagai pengupasan lapisan penutup.
2.
Pembersihan Lahan
Pekerjaan
ini dilakukan sebelum tahap pengupasan lapisan tanah penutup dimulai. Pekerjaan
ini meliputi pembabatan dan pengumpulan pohon yang tumbuh pada permukaan daerah
yang akan ditambang dengan tujuan untuk membersihkan daerah tambang tersebut
sehingga kegiatan penambangan dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus
terganggu dengan adanya gangguan tetumbuhan yang ada didaerah penambangan.
Kegiatan pembersihan ini dilakukan dengan menggunakan Bulldozer.
Pembersihan
dilakukan pada daerah yang akan ditambang yang mempunyai ketebalan overburden beberapa meter dengan
menggunakan Bulldozer dan dilakukan
secara bertahap sesuai dengan pengupasan lapisan tanah penutup. Dalam
pembabatan, pohon didorong kearah bawah lereng untuk dikumpulkan, dimana
penanganan selanjutnya diserahkan pada penduduk setempat.
3.
Pengupasan Tanah
Penutup
Pembuangan
lapisan tanah penutup dimaksudkan untuk membersihkan endapan batugamping yang
akan digali dari semua macam pengotor yang menutupi permukaanya, sehingga akan
mempermudah pekerjaan penggaliannya disamping juga hasilnya akan relatif lebih
bersih.
Lapisan
tanah penutup pada daerah proyek terdiri atas dua jenis yaitu top soil dan lapisan overburden sehingga lapisan dilakukan
terhadap lapisan top soil terlebih
dahulu dan ditempatkan pada suatu daerah tertentu untuk tujuan reklamasi
nantinya. Setelah lapisan top soil terkupas,
selanjutnya dilakukan pengupasan pada lapisan overburden lalu didorong dan ditempatkan pada daerah tertentu dan
sebagian lagi digunakan sebagai pengeras jalan.
Kegiatan
pengupasan dilakukan secara bertahap dengan menggunakan bulldozer, dimana tahap pengupasan awal dilakukan untuk menyiapkan
jenjang pertama dan pengupasan berikutnya dapat dilakukan bersamaan dengan
tahap produksi, sehingga pola yang diterapkan adalah seri dan paralel yang
bertujuan untuk :
a.
Menghemat investasi
dan biaya persiapan.
b.
Menghindari pengotoran
endapan batu gamping dari lapisan penutup, sehingga mempermudah dalam pekerjaan
penggalian.
c.
Menghindari terjadinya
longsoran dan bahaya angin.
d.
Persiapan Peralatan
Penambangan
Penambangan
yang akan dilakukan difokuskan dengan menggunakan peralatan mekanis. Adapun
alat yang digunakan diperlukan untuk menunjang kegiatan penambangan, yaitu :
a.
Bulldozer, yang
digunakan untuk pembersihan lahan dan pengupasan lapisan tanah penutup.
b.
Loader, yang digunakan
untuk memuat bongkahan batu gamping hasil dari pembongkaran keatas alat angkut.
c.
Truck, yang digunakan
sebagai alat angkut hasil front penambangan ke tempat pabrik
peremukan/penggerusan.
d.
Crushing Plant, yaitu suatu
unit pengolahan yang berfungsi sebagai alat preparasi batu gamping dari front
penambangan guna mendapatkan ukuran butiran yang diinginkan oleh pasar.
e.
Pembangkit Listrik,
berfungsi sebagai sumber tenaga listrik yang akan dipakai sebagai penerangan,
untuk alat pengolahan dan menggerakkan alat – alat yang bekerja didalam pabrik.
f.
Pompa Air, digunakan
untuk memompa atau mengambil air guna memenuhi kebutuhan peralatan dan
karyawan.
4.
Persiapan Pabrik
Peremukan
Pabrik
peremukan ini harus dibuat cukup luas agar dapat menampung material hasil
penambangan sebelum proses peremukan.
a. Pemilihan Lokasi Peremukan dan Stockpile
Pemilihan
lokasi biasanya bedasarkan topografi daerahnya yang agak landai . Lokasi pabrik
dipilih daerah yang relatif datar dan tanpa vegetasi sehingga hanya perlu
proses atau pekerjaan perataan seperlunya saja. dan dekat dengan Infrastruktur
yang ada seperti jalan, dan penerangan.
b.
Pemasangan Peralatan
pada Pabrik Peremuk
Untuk
penempatan mesin peremuk dibutuhkan pondasi yang cukup kuat agar dapat bertahan
cukup lama sesuai dengan proyek yang diselenggarakan dan masalah konstruksi
pondasi diborongkan kepada pihak kontraktor dengan pihak pemasok mesin peremuk
sebagai konsultan.
c.
Letak Kantor
Sarana
perkantoran digunakan sebagai pusat pengaturan dan pelaksanaan kegiatan kerja
penambangan dan direncanakan berada pada daerah yang mudah dicapai dan dekat
dengan jalan masuk. Bangunan ini dibuat permanen karena dipakai dalam jangka
waktu yang sangat lama sesuai dengan umur proyek.
d.
Pusat Perawatan Alat
Dalam
menunjang kelancaran operasi dibutuhkan peralatan – peralatan yang selalu dalam
kondisi yang baik dan siap pakai. Untuk itu sangat dibutuhkan suatu sarana
sebagai tempat perawatan peralatan (spare part), agar perawatan terhadap
peralatan atau mesin – mesin yang digunakan dapat dilakukan secara rutin baik
itu dalam jenis perawatan yang ringan maupun pergantiaan suku cadangnya.
e.
Penerangan
Sarana
penerangan dimaksudkan untuk memberikan penerangan disekitar bangunan, jalan,
dan terutama sekali didalam kegiatan penunjang kerja. Sumber listrik untuk
penerangan ini tidak menjadi satu dengan listrik untuk pabrik, sehingga khusus
untuk sarana penerangan ini diperlukan sebuah generator.
f.
SumberAir
Air
merupakan sumber sarana yang sangat vital bagi sebuah proyek yang melibatkan
banyak tenaga kerja. Disamping air digunakan sebagai kebutuhan sehari – hari,
air juga dipakai dalam kegiatan penambangan yang didapat dari air tanah dengan
melakukan pemboran.
g.
Prasarana Penunjang
Lainnya
Yang
dimaksud dengan prasarana lain disini adalah prasarana yang dipakai untuk
kepentingan umum dimana selain digunakan oleh perusahaan juga dapat dipakai
oleh masyarakat setempat sehingga mempunyai dampak yang positip terhadap
kehidupan masyarakat sekitar. Prasarana lainnya meliputi saran olahraga, saran
tempat peribadatan, poliklinik, power house, dan pos keamanan.
4.2. Operasi
Penambangan
Tujuan
utama dari kegiatan penambangan adalah pengambilan endapan dari batuan
induknya, sehingga mudah untuk diangkut dan di proses pada proses selanjutnya
selanjutnya. Setelah operasi persiapan penambangan selesai dan pengupasan
lapisan tanah penutup pada bagian atas cadangan batugamping terlaksana (arah
kemajuan penambangan dari kontur atas ke bawah). Maka dapat dimulai kegiatan
operasi penambangan.
Kegiatan
penambangan terbagi atas tiga kegiatan, yaitu pembongkaran, pemuatan dan
pengangkutan. Adapun rincian dari ketiga kegiatan tersebut adalah:
1.
Pembongkaran
Pembongkaran
merupakan kegiatan untuk memisahkan antara endapan bahan galian dengan batuan
induk yang dilakukan setelah pengupasan lapisan tanah penutup endapan
batugamping tersebut selesai. Pembongkaran dapat dilakukan dengan menggunakan
peledakan, peralatan mekanis maupun peralatan non mekanis.
Untuk
kegiatan pembongkaran batugamping menggunakan pemboran yang kemudian dilakukan
peledakan. setelah batuan diledakkan kemudian digusur menggunakan alat
bulldozer, yang kemudian dikumpulkan di tepi batas penambangan atau tepi jalan
tambang tiap blok. Banyaknya batugamping yang dibongkar tiap-tiap blok tidak
sama, tergantung persyaratan kualitas yang diminta oleh konsumen.
2.
Pemuatan
Pemuatan
adalah kegiatan yang dilakukan untuk memasukkan atau mengisikan material atau
endapan bahan galian hasil pembongkaran ke dalam alat angkut. Kegiatan pemuatan
dilakukan setelah kegiatan penggusuran, pemuatan dilakukan dengan menggunakan
alat muat Wheel Loader dan diisikan ke dalam alat angkut.
Kegiatan
pemuatan bertujuan untuk memindahkan batugamping hasil pembongkaran kedalam
alat angkut. Pengangkutan dilakukan dengan sistem siklus, artinya truck yang
telah dimuati langsung berangkat tanpa harus menunggu truck yang lain dan
setelah membongkar muatan langsung kembali ke lokasi penambangan untuk dimuati
kembali.
3.
Pengangkutan
Pengangkutan
adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengangkut atau membawa material atau
endapan bahan galian dari front penambangan dibawa ke tempat pengolahan untuk
proses lebih lanjut.
Kegiatan
pengangkutan menggunakan Dump Truck
yang kemudian dibawa ke tempat pengolahan untuk dilakukan proses peremukan
(crushing), jumlah truk yang akan digunakan tergantung dari banyaknya material
batugamping hasil peledakan yang akan diangkut.
No comments:
Post a Comment